Rabu, 24 Juli 2013

Revolusi Cina 1911

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang

Nama Cina tidak berasal dari orang-orang Cina, tetapi berasal dari luar atau barat.Cina berasal dari Ch’in atau Tsjin, yaitu suatu dinasti yang pernah memerintah di Cina pada abad III SM (221-207 SM). Sedangkan orang-orang Cina menyebut Cina dengan nama Tiongkok. Nama ini diturunkan dari kata Chung Kuo atau The Middle Kingdom yang berarti Negara tengah, Negara yang menjadi pusat dunia.

Dari zaman kuno sampai tahun 1912, Cina selalu diperintah oleh dinasti-dinasti ( keluarga raja-raja secara turun-temurun ). Dinasti terakhir adalah Dinasti Manchu( Dinasti Ching ). Dinasti ini memerintah dari tahun 1644 - 1912.Dinasti Manchu bukan keturunan bangsa Cina. Sehingga cara memerintah Cina kolot. Cina merupakan negara tertutup bagi negara asing yang dianggap lebih rendah dan belum beradab ( bar-bar ) daripada bangsa Cina. Imperialisme modern Barat tertarik untuk menguasai Cina. Masuknya pengaruh Barat ke Cina menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialisme Barat. Oleh karena itu, muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang Kaum imperialisme Barat dan Dinasti Manchu, karena dianggap penguasa asing.Gerakan rakyat ini bersifat nasional.


B.     Rumusan Masalah
Dari beberapa latar belakang masalah tersebut dapat diambil beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :
 a.       Apa yang menyebabkan timbulnya Nasionalisme Cina?
b.   Bagaimana dan siapakah Sun Yat Sen?
c.    Mengapa Revolusi meletus di Cina Selatan?
d.   Bagaimana tentang jalannya Revolusi?

C.   Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah yang akan penulis lakukan adalah:
1.      Memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia Timur I
2.      Menganalisi penyebab nasionalisme Cina dan tokoh yang terkait di dalamnya
3.      Menganalisis jalannya revolusi
4.      Menambah khasanah pengetahuan


D.   Manfaat Penulisan
a.    Bagi penulis
Makalah ini di buat sebagai tugas matakulia Sejarah Asia Timur 1 untuk memenuhi syarat kelulusan dari matakuliah tersebut. Selain itu juga di harapkan dengan penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai Revolusi Cina 1911.
b.   Bagi Pembaca
Semoga makalah yang penulis buat ini dapat berguna bagi para pembacanya. Khususnya dalam menambah pengetahuan pembaca. Selain itu makalah ini juga di harapkan dapat di jadikan salah satu referensi pengetahuan bagi para pembaca.




BAB II
PEMBAHASAN

      A.     Latar Belakang Timbulnya Nasionalisme Cina
1.      Penyelewengan dan Kelemahan Bangsa Manchu
Dinasti Manchu memerintah di Cina pada 1644-1911 M. Pemerintahan ini adalah pemerintahan asing, sebab Bangsa Manchu bukan penduduk asli Cina.Maka tidak heran jika rakyat Cina merasakan penderitaan.Melihat adanya keburukan dan penyelewengan-penyelewengan dari Dinasti Manchu maka rakyat Cina bergerak untuk melawan dan membebaskan diri dari cengkraman dinasti asing tersebut. Adapun penyebabnya adalah :
a.       Sesudah kaisar besar Dinasti Manchu meninggal dunia, lenyaplah pula masa kemakmuran Cina. Yang terjadi selanjutnya hanyalah kekacauan-kekacauan yang berpangkal adanya perebutan kekuasaan diantara putra-putra kaisar. Kekacauan ini memberi kesempatan pada bangsa-bangsa barat untuk mengeksploitasi kekayaan Cina. Banyak bangsa barat yang dengan paksa ingin mendirikan pabrik-pabrik serta penguasaan terhadap sumber-sumber bahan mentah.
b.      Dinasti Manchu memerintah dengan menggunakan system feodal, memperbudak rakyatnya. Seolah-olah menjual Negara Cina kepada Negara barat. Inilah yang sebenarnya menyebabkan rakyat Cina tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap pemerintahan Manchu. Ketidakpercayaan ini akan diwujudkan dalam berbagai pemberontakan, salah satunya adalah pemberontakan T’ai Ping.
Penjelasan mengenai pemberontakan T’ai Ping, pemberontakan ini dipimpin Hung-Siu Tsywan dengan program-programnya sebagai berikut :
-         Bahan makanan, pakaian, dan uang dijadikan milik bersama (sosialisme komunis)

-         Tentara harus memegang teguh kesusilaan, tidak boleh mabuk, merokok, menghisap candu atau mengganggu keamanan rumah tangga serta kenaikan pangkat dalam ketentaraan tidak ditentukan oleh atasan, tetapi diusulkan oleh para prajurit kepada atasannya dan para prajurit itu bertanggung jawab terhadap nilai dan kecakapan para perwira yang diusulkan.
c.       Kekalahan Cina dalam perang melawan Jepang 1895 M. Kekalahan Cina atas Jepang tersebut prestise bangsa dan Negara Cina menurun. Dulu sebagai “guru”, kini dikalahkan oleh “bekas murid”nya. Kekalahan ini membuktikan bahwa betapa lemahnya pemerintahan Manchu. Kekalahan ini sekaligus membukakan kesempatan bagi bangsa-bangsa barat untuk menjadikan Cina sebagai daerah pengaruh mereka. Dalam hal ini pemerintah Manchu tidak berdaya mencegahnya.
d.      Korupsi dan pemborosan yang merajalela. Hal ini berpangkal pada tindakan ibu Tzu His (kaisar janda tua) yang memiliki tentara nasional secara tidak sah, untuk kepentingan pribadi. Tzu His mengijinkan para pejabat untuk menjual jabatannya untuk kepentingan diri sendiri.
2.      Kesadaran Bangsa Cina
Perang anatara Cina-Jepang yangdilatarbelakangi ketika pemerintah Korea menginginkan pembaharuan dalam negerinya. Pembaharuan ini tidak mungkin dapat tercapai selama Cina masih di Korea. Korea lalu minta bantuan kepada Jepang, untuk mengusir pasukan Cina dari Korea. Dengan demikian persengkataan Cina-Jepang makin besar dan akhirnya meletuslah perang Cina-Jepang. Hal inimembukakan mata bagi “golongan progresif” di Cina, sehingga mereka bukan saja mengetahui bahwa Cina begitu lemah sehingga kalah dalam perang melawan “bekas murid”nya, Jepang, melainkan mereka juga mengetahui bahwa Jepang yang kecil itu ternyata telah menarik keuntungan dari ilmu pengetahuan Barat sehingga dapat memodernisir diri hingga akhirnya dapat memenangkan perang melawan Cina. Yang dimaksud “golongan progresif” ini adalah kaum intelektual, seperti: pelajar, mahasiswa, maupun cendikiawan. Dari golongan ini muncullah gerakan yang bercita-cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.Keburukan-keburukan para pembesar Dinasti Manchu yang diketahui oleh “golongan progresif” tersebut memicu berkobarnya semangat nasionalisme Cina.Kekalahan Dinasti Manchu dalam pergulatan militer atau perang dan diplomatik dengan Negara-negara Barat semakin melenyapkan kepercayaan rakyat.Semuanya ini menyebabkna “golongan progresif” yang revolusioner tersebut semakin agresif.Mereka makin merasakan bahwa saat-saat untuk bergerak telah diambang pintu.
Adanya kekacauan di Cina dapat terlihat dari banyaknya peperangan yang kemudian berakhir dengan perjanjian-perjanjian yang akhirnya merugikan Cina. Hal tersebut semakin menyadarkan rakyat Cina bahwa meluasnya pengaruh bangsa-bangsa asing (barat) akan sangat membahayakan. Karena sebagian besar daerah Cina telah terbagi-bagi dibawah pengaruh bangsa-bangsa Barat, dengan hak ekstratorialnya.

      B.     Riwayat Singkat Dr. Sun Yat Sen dan Cita-Citanya
            1.      Riwayat singkat Dr.Sun Yat Sen
Sun Yat Sen adalah salah seorang intelek yang memerhatikan berbagai kondisi yang di hadapi cina.Ia juga berusaha untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Menurutnya penindasan dengan ekonomi lebih kejam dari pada penindasan dengan bidang politik.
Dr. Sun Yat Sen lahir dari keluarga petani pada 12 november 1866, di desa Cuiheng, Xiangshan, sebuah kota kecil kota Guangdong. Pada awalnya pendidikannya Sun Yat Sen menerima pendidikan cina tradisional.Pada tahun 1878Sun Yat Sen ikut kakaknya Sun Mei yang telah menjadi pengusaha di Hawai.Sun Mei mendaftarkan Sun Yat Senbersekolah di Iolani College, kemudian di Oahu College, sebuah sekolah misionaris.Di Hawai Sun menerima pendidikan barat dan dapat menguasai bahasa inggris.Setelah 4 tahun di Hawai Sun Yat Senmenyatakan ke inginannya untuk di baptis, tetapi kakaknya mengirimnya kembali ke Cina di karenakan ayahnya yang tidak setuju.Setibanya di kampung halamanya Sun membuat masalah dengan menghancurkan patung dewa setempat.Ia ingin menunjukkan bahwa patung yang di anggap dewa tersebut tidak berdaya. Tindakannya itu sangat menggemparkan sehingga ia di suruh untuk meninggalkan desanya. Ia pun pergi ke Hongkong.
Pada tahun 1884 Sun mendaftar ke Queen’s College. Di sana ia menjadi seorang protestan. Setelah itu, Sun menjalankan tugas di sebuah sekolah medis misionaris di Guangzhou.Selama priode ini Sun Yat Sen sering mengunjungi desanya.Kemudian dia menikah dengan nona Lu pada tahun 1884.Denganya Sun Yat Senmemiliki 3 orang anak, tetapi Sun jarang mengunjungi mereka dalam 3 dekade.
Setelah menyelesaikan sekolah kedokterannya, Sun Yat Senberusaha membuka praktik di hongkong dan Macao.Namun usahanya gagal.Karir medisnya melemah.Ia beralih untuk memasuki bidang politik dengan berusaha menarik perhatian Li Hong Zhang. Dia pergi ke Tanjing dengan membawa sebuah petisi yang berisi metode untuk menyarankan modernisasi Cina.Pada awalnya Sun Yat Sen tidak secara terbuka mengungkapkan rencana revolusionernya tersebut. Dia meminta Li untuk mempekerjakanya dan membantunya untuk memperoleh paspor untuk perjalanan Sun ke Perancis dan negara lain.
Pada petisinya itu Sun menekankan bahwa Li Gan pejabat lain pada pemerintahan Manchu seharusnya mempekerjakan orang yang telah terlatih dengan pelatihan yang sudah modern guna memmbantu pemerintah Manchu dalam mereformasi Cina. Dalam petisinya tersebut Sun Yat Senmenggunakan istilah Minsheng, sebuah frase kuno yang di gunakan oleh beberapa reformis cina dan menjadi ketuga prinsip rakyat (Sanmin Zhuyi).
Namun Li Hong Zhang menolak untuk bertemu dengan Sun Yat Sen. Setelah kejadianya itu Sun Yat Senmelepaskan karir medisnya dan pergi ke Honolulu. Di sana Sun Yat Senmembentuk organisasi politik, Xing Zhongghui bersama 20 teman Cina yang dari Hawai dan Canton termasuk kakaknya. Organisasi politik itu menandai kegiatan politis Sun Yat Sen.
Sementara itu di Cina, kekuatan militer Jepang semakin besar pada perang Cina Jepang.Pada saat itu Sun Yat Sen memutuskan untuk menggerakkan sebuah reformasi karena waktunya di anggap tepat.Sun bergegas untuk ke Hongkong dan Canton untuk mengesahkan cabang-cabang Xing Zhonghui. Di Hongkonh Sun Yat Senbersama teman- temanya revolusioner lainnya mulai mengorganisir pemberontakan di Canton, dengan harapan pemberontakan akan menyebar ke seluruh provinsi. 
Pemberontakan di rencanakan 26 Oktober 1895 namun rencana tersebut tidak terwujud.Seseorang telah melaporkan rencana tersebut pada pejabat Hongkong sehari sebelum pemberontakan Sun Yat Senmelarikan diri ke Makao.Saat tiba Sun melihat poster yang mengumumkan hadiah bagi siapa yang dapat menangkap dia sebesar 10 tail.Kemudian Sun pergilagi ke Hongkong.Meskipun telah keluar dari darah kekuasaan Manchu, tetapi Beijing dapat meminta ekstradisi dari pemerintahan kolonial Inggris.Akhirnya Sun Yat Senmemutuskan untuk keluar dari Hongkong.
Pada tanggal 12 november 1895 sun tiba di Kobe Jepang. Setibanya di Jepang dia merasa tersanjung melihat di salah satu koran dirinya di gambarkan sebagai tokoh revolusioner Cina. Disana Sun membuat cabang Xing Zhonghui.
Kemudian dia memutuskan untuk berkunjung ke Amerika untuk memperoleh dana dari orang-orang Cina di Amerika Utara. Dia berharap dapat memperoleh dana dan membangun cabang Xing Zhonghui namun gagal di karenakan orang Cina yang ada di sana sangat tidak antusias dengan ide revolusioner yang di sampaikan oleh Sun.
Pada 1 Oktober 1896 sun tiba di London. Kedatanganya di sambut oleh Dr.James Canstlie,dosenya sewaktu di Hongkong Medical College.Tidak jauh dari kediamannya terdapat kedutaan Cina. Canstlie memperingatkan Sun untuk menjauhi kedutaan namun Sun merasa kantor luar negri Inggris menolak untuk menuruti permintaan mentri Cina untuk ekstradisinya maka Sun merasa aman berkunjung ke kedutaan. Yakin penyamaranya akan menyembunyikan identitasnya. Pada 10 Oktober Sun pergi ke kedutaan.Sun membuat janji untuk mengadakan pertemuan di hari berikutnya.Ketika Sun kembali dari pertemuan dia langsung di tahan. Setelah di beritahukan akan di kirim ke Cina Sun meminta tolong pada pelayan kedutaan untuk menyampaikan pesan pada Castlie secara diam-diam. Setelah membaca pesan tersebut Castlie langsung meminta batuan pada kantor luar negri namun tak ada tanggapan. Castlie pun langsung beralih ke pers. Dia megirim surat ke koran London “revolusiner Cina di culik di London” dan menjadi tajuk di London globe edisi sore 22 Oktober 1896. Berita penculikan itu tersebar di seluruh London.Duta besar Manchu di paksa untuk membebaskan sun.Ke esokan harinya Sun di bebasakan.
Selama persinggahanya di Inggris Sun Yat Sen menghabiskan beberapa waktunya di musum Inggris.Dia membaca karya-karya Rousseau,Montesquieu, Karl Marx, Charles Darwin, John Struart Mill dan Henry George.Konsep-konsep yang di serap Sun menjadi landasan teori untuk memulihkan Cina.Dari pengalamannya di Inggris Sun menyadari bahwa kekuatan dan kemakmuran pemerintahan eropa tidak dapat memberikan kebahagian rakyat secara menyeluruh.Kemudian Sun Yat Senmulai merumuskan Sanmin Zhuyi (3 prinsip rakyat)yaitu nasionalis, demokratis, dan kesejahteraan.
Pada Juni 1897 Sun pergi ke Jepang untuk kembali merencanakan pemberontakan revolusioner di Cina.Selama gerakan Boxer pada 1900, Sun merasa saat itu merupakan waktu yang tepat untuk memberontak. Bulan Oktober Sun mengarahkan pemimpin Xing Zhoughui dengan 600 anggota serikat rahasia untuk memberontak di Huizhou, namun karena campur tangan pemerintah Jepang usaha tersebut gagal. Kemudian sun kembali ke Honolulu pada tahun 1903.
Setelah mengalami dua kegagalan pada pemberontakannya, Sun berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara untuk meminta dukungan dari orang-orang Cina yang tinggal di sana.
Pada 10 Oktober 1911 saat Sun tiba di Denver, pemberontakan wunchang terjadi.Setelah kemenangan itu Sun meninggalkan Amerika dan pergi ke Eropa.Sun berusaha meyakinkan pemerintah Inggris dan Perancis untuk mendukung revolusi Cina. Setelah itu, Sun kembali ke Cina dan di angkat menjadi presiden pertama Republik Cina pad 1 Januari 1912.Amerika menjadi negara pertama yang mengakui pemerintahan tersebut.
Setelah pemerintah di lantik Nanjing, Sun memenghadapi masalah yang sulit dalam membangun pemerintahan yang bersatu dan demokratis.Pemerintah Manchu masih mengontrol Cina Utara dan kaisar masih berkuasadi Beijing.Untuk dapat menyatukan negeri, Sun bernegosiasi dengan Yuan Shi Kai, seorang komandan tentara kekaisaran Beijing.Yuan Shi Kai bersedia bekerjasama dengan Sun untuk menyuruh kaisar turun tahta asalkan dia menjadi presiden pada pemerintahan baru. Demi persatuan rakyat Cina Sun setuju untuk melepaskan jabatan presidennya dan memberikan kepada  YuanShi Kai. Pada 1 April 1912 Sun secara resmi melepaskan jabatanya.Kaisar pun turun tahta.
            2.      Cita-cita dan ajaran Sun Yat Sen
Sun Yat Senmemiliki cita- cita lenyapnya dinasti Manchu dan selanjutnya Cina akan di atur dan di perintah oleh bangsa Cina sendiri. Pemerintahan yang di inginkan ialah Republik yang demokratis.Cina harus merupakan negara kesatuan. Menurut Dr. Sun Yat Sendemokratis terdiri dari 3 dasar, yaitu:
a.       Min T’sen (nasionalisme)
Min t’sen dalam bahasa inggris berarti nation, artinya terkandung di dalamnya adalah bangsa dan negara. Ini di maksud kan bahwa Sun Yat Senmenghendaki adanya satu bangsa dan satu negara yakni bangsa/negara Cina sebagai kesatuan. Asas ini di letakkan paling atas, karena langsung menyangkut bangsa-bangsa barat yang telah membagi bangsa Cina sebagai bangsa pengaruh atau eksploitasi mereka.Di samping itu juga menyangkut pemerintahan Manchu yang telah menginjak-injak kemerdekaan bangsa Cina.Mereka inilah yang harus di lenyapkan.
b.      Min Chu (demokratis)
Ini berarti pemegang kedaulatan tertinggi dalam negara adalah rakyat.Pemerintahan di jalankan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat.Sun Yat Sen menginginkan pemerintahan Cina yang baru adalah Republik yang demokratis.Sehubungan dengan itu maka pemerintahan yang monarki harus di lenyapkan. Karena pemerintahan monarki akan mudah di gunakan sebagai alat bagi raja atau kaisaruntuk melampiaskan kesenangannya. Perubahan bentuk  pemerintahan ini dapat di capai hanya dengan revolusi.
c.       Min Sheng (sosialisme)
Mins sheng sebenarnya berarti menghidupkan.Sun yat sen cenderung menerima asaa penghidupan.Jadi sosialisme juga berarti kesejahteraan rakyat.Artinya seluruh rakyat harus dapat mencari nafkah yang serba cukup untuk kehidupan yang lebih layak.Dengan san min zhuyi ini sun yat sen ingin membawa yang merdeka dengan satu pemerintahan pusat yang demokratis dan dalam kehidupan yang layak yang sejajar dengan bangsa-bangsa di dunia.
           Sejak 1905 banyak sekali mahasiswa Cina yang belajar ke Jepang.Mereka tertarik pada                              ajaran SunYat Senuntuk itu mereka mendirikan perkumpulan Kuo Tung Meng Hui, di Tokyo. Tujuan
           perkumpulan ini:
                1.      Mengusir bangsa tartar. Bangsa Manchu di anggap bangsa tartar.
                2.      Merebut Cina kembali dari Dinasti Manchu.
                3.      Membangun suatu Republik
                4.      Menyamaratakan ke pemilikan tanah.


      C.     Revolusi Meletus di Cina Selatan
Mengapa revolusi Cina 1011 M meletus untuk pertama kalinya di Cina bagian selatan (Canton)? Hal ini sebenarnya tidak mengherankan, mengapa demikian? Sebab Canton adalah pusat kegiatan dagang, pusat pertemuan berbagai bangsa. Perhubungan dengan dunia luar misalnya dilakukan melalui Canton, masuklah paham-paham, ide-ide dan pikiran barat yang liberal. Dari provinsi Kwangtung pula muncul tokoh-tokoh perjuangan nasional, seperti Sun Yat Sen yang mampu menghimpun mahasiswa Cina yang belajar di luar negeri, orang-orang Cina yang progresif. Mereka bersatu dan menggulingkan pemerintahan dinasti Manchu dan mengusir atau melenyapkan segala macam pengaruh bangsa-bangsa barat dengan hak-hak istimewa mereka. Karena letaknya yang strategis, maka Canton adalah paling terbuka untuk perhubungan denga negara lain. Selain itu rakyat yang tinggal di Cina Selatantergolong rakyat yang cerdas dan kuat. Gerakan anti-bangsa asing yakni bangsa Manchu dan Barat, semuanya berpusat di Selatan.

      D.     Jalannya Revolusi
Secara kronologis, jalannya Revolusi Cina 1911 M dikemukakan sebagai berikut:
1.      Pada waktu Cina masih berperang melawan Jepang (1894-1895) kesempatan ini digunakan oleh Dr,Sun Yat Sen untuk mengadakan gerakan yang merampas canton untuk dijadikan pusat revolusi tetapi upaya ini gagal.
2.      Pada waktu Cina sedang terjadi pemberontakan Boxers (1900 M) . Pemberontakan ini meletus dan berkobar di Peking . pada saat eleusnya pemberontakan itu seorang duta besar Jerman terbunuh sedangkan kedaulatan-kedaulatan asing lainnya diserang, namuntentara bangsa asing di bawah pimpinan Jendral Von Waldersee berhasil menindas pemberontakan boxers dan menduduki Peking.Ratu Tzu Hsi menyerah dan menandatangani protocol boxers (the boxers protocol 7 September 1901). Perundingan itu  yang juga disebut Protokol Boxer antaranya berisi:
a)      China harus mengirimkan utusannya ke Jerman dan Jepang untuk secara khusus menyampaikan permohonan maafnya ,serta ditempat terbunuhnya Von Kitteler akan didirikan tugu peringatan.
b)      Di kota kota yang pernah orang asing terbunuh atau teraniaya tidak diadakanujian negara selama lima tahun.    
c)      China harus membayar ganti rugi perang sebesar 450 juta tael(sekitar 333.900.000 dolar AS)yang harus di   bayar dalam waktu 39 tahun.
d)      Di kedutaan kedutaan asing  harus ditempatkan pasukan pengawal permanen ,penduduk,dan polisi China harus  dikeluarkan dari tempat tempat tersebut.
e)      Benteng  benteng Taku dihancurkan.
Masa pemberontakan itu digunakan oleh Dr. Sun Yat Sen dan kaum revolusioner untuk memberontak, tetapi upaya ini masih gagal.
3.      Pada 27 April 1911 M dibawah pimpinan Huan Hsing , kaum revolusioner dan anggota-anggota Tung Meng Hui melakukan pemberontakan di Canton. Pemberontakan ini mengalami kegagalan lagi , meskipun demikian semangat revolusi tidak berhenti sampai disini.
4.      Pada 9 0ktober 1911 M meledaklah bom di salah satu gudang rahasia milik perkumpulan Tung Meng Hui di provinsi Hupeh. Banyak prajurit ditangkap , dokumen-dokumen rahasia kaum revolusioner dirampas oleh raja muda di Hupeh yaitu Jui Chang.
5.      Pertempuran yang hebat terjadi ketika merebut kota Wuchang pada 10 Oktober 1911, yang sering disebut dengan istilah “Wuchang Day,Doble Ten Nineteen Eleven”. Wuchang sendiri adalah ibukota provinsi Hupeh. Sebelum terjadi pertempuran,pasukan revolusioner memotong rambutnya yang panjang terlebih dahulu , yang sebelumnya diwajibkan oleh pemerintah Manchu sebagai tanda rakyat taklukan . Pada waktu itu tidak ada seorangpun pemimpin di pihak kaum revolusioner . Dr, Sun Yat Sen sendiri sedang berada di Amerika Serikat , demikian jugapemimpin yang lain juga belum datang . Dengan situasi yang demikian , kemudian pasukan revolusioner mengangkat Li Yuang Hung ( seorang kolonel dalam tentara manchu) untuk memihak kaum revolusioner dan sekaligus sebagai pemipin . Kemudian Li Yuan Hung mengumumkan bahwa pemerintahan Manchu telah digulingkan dan mengumumkan berdirinya Republik China.
6.      Pada 12 Oktober 1911 provinsi-provinsi , satu persatu direbut oleh pasukan revolusi. Akibatnya dari 18 provinsi tinggal 2 provinsi saja yang masih dapat dipertahankan oleh tentara Manchu, yaitu propinsi Honan dan Chihli. Dalam suasana yang sudah terpojok , pemerintah manchu mengangkat kembali bekas opsirna yaitu Yuan Shih k’ai sebagai raja muda.
7.      Selanjutnya pemerintah Manchu bersidang dan mengambil keputusan bahwa:
a.             Adanya kekacauan dan peperangan adalah kesalahan pemerintah Manchu .
b.            Undang-undang dasar negara harus disusun untuk memperbaiki keadaan.
c.             Kabinet baru harus dsusun dan tidak perlu mengikutsertakan keluarga kaisar atau para bangsawan karena hal ini tidak sesuai dengan keinginan  rakyat.
d.            Akan mengadakan pengampunan (amnesti) kepada orang-orang bekas pemberontak.
Setelah revolusi di Wuchang , pemerintah Dinasti Manchu sebenarnya sudah sangat ketakutan. Karena itu pemerintah Dinasti Manchu mecoba membelokkan cita-cita kaum revolusiaoner dengan tindakan perbaikan pemerintahan . Untuk itu Yuan Shih K’ai diangkat sebagai perdana menteri oleh dewan nasional sebagai pengganti pangeran Ch’ing yang meletakkan jabatannya
8.      Pada 11 November 1911 M pasukan revolusioner menuntut agar kaisar Manchu terakhir yang masih kanak-kanak untuk turun tahta. Sebagai reaksi di pihak manchu ialah mengngkat Yuan Shih K’ai sebagai pemimpin sipil dan militer tertinggi di China Utara.
9.      Pada Desember 1911 M pertempuran boleh dikatakan sudah berakir dengan kemenangan-kemenangan bagi pihak “kaum revolusioner”.Pada 29 Desember 1911 M kaum Revolusioner mengangkat Dr. Sun Yat Sen sebagai presiden pemerinth sementara Republik Cina.
10.  Pada 1 Januari 1912 M Dr. Sun Yat Sen dilantik sebagai presiden China di Nanking. Tanggal 1 Januari selanjutnya dinytakan sebagai tanggal berdirinya Republik China. Sedangkan tanggal 10 Oktober yakni meletusnya Revolusi di Wuchang, menjadi hari kemerdekaan Cina.
Selanjutnya, Dr. Sun Yat Sen menyatakan bahwa dasar negara adalah rakyat. Oleh karena itu maka semua suku bangsa yang ada di negra Cina(=5 suku bangsa) dipersatukan sebagai satu bangsa (nation).Persatuan dilambangkan dengan bendera Republik Cina yang terdiri dari 5 warna (merah, kuning, biru,putih dan hitam ). Pada 12 Pebruari 1912 M ibu suri Lung Yu mengeluarkan pengumuman yang juga ditandatangani oleh Yuan Shih K’ai yang isinya adalah: bahwa ibu suri bersama kaisar terakhir yakni Hsuan Tung (masih kanak-kanak) menyerahkan kedaulatan kepada Rakyat Cina. Dinyatakan pula bahwa bentuk pemerintahan selanjutnya Republik , sedangkan Yuan Shih K’ai diberi kekuasaan penuh untuk mengaturnya.
Jadi tanggal 12 Februari 1912 M adalah merupakan tanggal peyerahan kedaulatan dari tangan pemerintah Manchu kepada bangsa Cina.Dinasti Manchu yang memerintah sejak 1644 M berakhir sudah. Perihal penyeahan kedaulatn, dan beberapa permintaan dar bekas pemerintah Manchu disampaikan oleh Yuan Shih Kai kepada Dr, Sun Yat Sen.Hal ini disambut dengan gembira oleh Dr, Sun Yat Sen.
Untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya perpecahan, Dr. Sun Yat Sen mengundurkan diri dari jabatan sebagai presiden sementara Reublik Cina dan menyerahkannya kepada Yuan Shih Kai secara resmi pada tanggal 15 Februari 1912 M. Yuan Shih K’ai selanjutnya diangkat sebagai presiden republik Cina dan Li Yuan Hung sebagai wakil presiden.




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Revolusi Cina 1911 terjadi karena timbulnya nasionalisme Cina.Nasionalisme Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen , gerakan nasionalisme Cina dilandasi oleh 3 hal yaitu: timbulnya angkatan baru yang berpaham modern, timbulnya rasa nasionalisme, wuchang day. Dengan adanya penyelewengan  dan kelemahan dinasti Manchu.  Dinasti Manchu merupakan pemerintahan asing sebab bangsa Manchu bukan penduduk asli Cina. Dinasti Manchu memerintah secara feodal, memperbudak rakyat Cina. Sesudah kaisar besar dari Manchu meninggal dunia, lenyap pulalah masa kemakmuran Cina. Dengan terjadinya perebutan kekuasaan diantara putra-putra kaisar.
Adanya kekacauan di Cina terwujud dalam peperangan dan diahkiri dengan perjanjian-perjanjian yang banyak merugikan Cina. Melalui canton (ibu kota kuantun) masuklah ide-ide, paham-paham, dan pikiran barat yang liberal. Mereka bersatu dan bersama-sama menggulingkan pemerintahan Manchu dan mengusir bangsa barat dari china.Hal ini menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda untuk bangkit menyelamatkan bangsa dan negaranya.Sebagai tokoh pahlawan nasional nama Sun Yat Sen tercatat dalam sejarah dan sekaligus pemimpin  revolusi Cina, dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan min sheng (kesejahteraan atau sosialisme).
            Hal lainya adalah meredanya pertempuran, serta yang paling berarti adalah kemerdekaan Cina karena telah menumbangkan dinasti Manchu karena dinasti inilah penyebab terjadinya perang disebabkan sistem pemerintahanya yang dinilai salah oleh kaum Revolusioner.
            Pada masa revolusi Cina juga terjadi penyatuan 5 suku bangsa yang ada di Cina, hal inilah yang sebetulnya membawa perdamaian di Cina, yang mana secara resmi dinyatakan meletusnya revolusi di Wuchang pada tanggal 10 oktober 1911.



DAFTAR PUSTAKA
Agung,  Leo.2012.Sejarah Asia Timur 1.Yogyakarta:Penerbit Ombak.
Dong,Stella.2004.Sun Yat Sen:The Man Who Changed China.Hong Kong:FormAsia.Hal : 34.
Toniputera,Ivan. 2011. History of China. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Wells,Audrey.2001.The Political Thought of Sun Yat SenDevelopment and impact.New York:Palgrave Macmillan. Hal: 11.
Wikipedia.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar