BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Nama Cina tidak berasal dari orang-orang Cina, tetapi
berasal dari luar atau barat.Cina berasal dari Ch’in atau Tsjin, yaitu suatu
dinasti yang pernah memerintah di Cina pada abad III SM (221-207 SM). Sedangkan
orang-orang Cina menyebut Cina dengan nama Tiongkok. Nama ini diturunkan dari
kata Chung Kuo atau The Middle Kingdom yang berarti Negara tengah, Negara yang
menjadi pusat dunia.
Dari zaman kuno sampai
tahun 1912, Cina selalu diperintah oleh dinasti-dinasti ( keluarga raja-raja
secara turun-temurun ). Dinasti terakhir adalah Dinasti Manchu( Dinasti Ching
). Dinasti ini memerintah dari tahun 1644 - 1912.Dinasti Manchu bukan keturunan
bangsa Cina. Sehingga cara memerintah Cina kolot. Cina merupakan negara
tertutup bagi negara asing yang dianggap lebih rendah dan belum beradab (
bar-bar ) daripada bangsa Cina. Imperialisme modern Barat tertarik untuk
menguasai Cina. Masuknya pengaruh Barat ke Cina menyebabkan munculnya gerakan
rakyat yang menuduh bahwa Dinasti Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan
imperialisme Barat. Oleh karena itu, muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang
Kaum imperialisme Barat dan Dinasti Manchu, karena dianggap penguasa
asing.Gerakan rakyat ini bersifat nasional.
B. Rumusan Masalah
Dari
beberapa latar belakang masalah tersebut dapat diambil beberapa rumusan
masalah, sebagai berikut :
a. Apa yang menyebabkan timbulnya Nasionalisme Cina?
b. Bagaimana dan siapakah
Sun Yat Sen?
c.
Mengapa Revolusi meletus di Cina Selatan?
d. Bagaimana tentang jalannya Revolusi?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah yang akan penulis
lakukan adalah:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Asia Timur I
2. Menganalisi penyebab nasionalisme Cina dan tokoh yang terkait di dalamnya
3. Menganalisis jalannya revolusi
4. Menambah khasanah pengetahuan
D. Manfaat Penulisan
a. Bagi penulis
Makalah
ini di buat sebagai tugas matakulia Sejarah Asia Timur 1 untuk memenuhi syarat
kelulusan dari matakuliah tersebut. Selain itu juga di harapkan dengan
penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai Revolusi Cina
1911.
b.
Bagi
Pembaca
Semoga
makalah yang penulis buat ini dapat berguna bagi para pembacanya. Khususnya
dalam menambah pengetahuan pembaca. Selain itu makalah ini juga di harapkan
dapat di jadikan salah satu referensi pengetahuan bagi para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar
Belakang Timbulnya Nasionalisme Cina
1. Penyelewengan
dan Kelemahan Bangsa Manchu
Dinasti Manchu
memerintah di Cina pada 1644-1911 M. Pemerintahan ini adalah pemerintahan
asing, sebab Bangsa Manchu bukan penduduk asli Cina.Maka tidak heran jika
rakyat Cina merasakan penderitaan.Melihat adanya keburukan dan
penyelewengan-penyelewengan dari Dinasti Manchu maka rakyat Cina bergerak untuk
melawan dan membebaskan diri dari cengkraman dinasti asing tersebut. Adapun
penyebabnya adalah :
a. Sesudah
kaisar besar Dinasti Manchu meninggal dunia, lenyaplah pula masa kemakmuran
Cina. Yang terjadi selanjutnya hanyalah kekacauan-kekacauan yang berpangkal
adanya perebutan kekuasaan diantara putra-putra kaisar. Kekacauan ini memberi
kesempatan pada bangsa-bangsa barat untuk mengeksploitasi kekayaan Cina. Banyak
bangsa barat yang dengan paksa ingin mendirikan pabrik-pabrik serta penguasaan
terhadap sumber-sumber bahan mentah.
b. Dinasti
Manchu memerintah dengan menggunakan system feodal, memperbudak rakyatnya. Seolah-olah menjual
Negara Cina kepada Negara barat. Inilah yang sebenarnya menyebabkan rakyat Cina
tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap pemerintahan Manchu. Ketidakpercayaan
ini akan diwujudkan dalam berbagai pemberontakan, salah satunya adalah
pemberontakan T’ai Ping.
Penjelasan
mengenai pemberontakan T’ai Ping, pemberontakan ini dipimpin Hung-Siu Tsywan
dengan program-programnya sebagai berikut :
-
Bahan
makanan, pakaian, dan uang dijadikan milik bersama (sosialisme komunis)
-
Tentara
harus memegang teguh kesusilaan, tidak boleh mabuk, merokok, menghisap candu
atau mengganggu keamanan rumah tangga serta kenaikan pangkat dalam ketentaraan
tidak ditentukan oleh atasan, tetapi diusulkan oleh para prajurit kepada
atasannya dan para prajurit itu bertanggung jawab terhadap nilai dan kecakapan
para perwira yang diusulkan.
c. Kekalahan Cina dalam perang melawan Jepang 1895 M.
Kekalahan Cina atas Jepang tersebut prestise bangsa dan Negara Cina menurun. Dulu
sebagai “guru”, kini dikalahkan oleh “bekas murid”nya. Kekalahan ini
membuktikan bahwa betapa lemahnya pemerintahan Manchu. Kekalahan ini sekaligus
membukakan kesempatan bagi bangsa-bangsa barat untuk menjadikan Cina sebagai
daerah pengaruh mereka. Dalam hal ini pemerintah Manchu tidak berdaya
mencegahnya.
d. Korupsi dan pemborosan yang merajalela. Hal ini
berpangkal pada tindakan ibu Tzu His (kaisar janda tua) yang memiliki tentara
nasional secara tidak sah, untuk kepentingan pribadi. Tzu His
mengijinkan para pejabat untuk menjual jabatannya untuk kepentingan diri
sendiri.
2. Kesadaran
Bangsa Cina
Perang anatara
Cina-Jepang yangdilatarbelakangi
ketika pemerintah Korea menginginkan pembaharuan dalam negerinya. Pembaharuan
ini tidak mungkin dapat tercapai selama Cina masih di Korea. Korea lalu minta
bantuan kepada Jepang, untuk mengusir pasukan Cina dari Korea. Dengan demikian
persengkataan Cina-Jepang makin besar dan akhirnya meletuslah perang
Cina-Jepang. Hal inimembukakan mata bagi “golongan progresif” di Cina, sehingga
mereka bukan saja mengetahui bahwa Cina begitu lemah sehingga kalah dalam
perang melawan “bekas murid”nya, Jepang, melainkan mereka juga mengetahui bahwa
Jepang yang kecil itu ternyata telah menarik keuntungan dari ilmu pengetahuan
Barat sehingga dapat memodernisir diri hingga akhirnya dapat memenangkan perang
melawan Cina. Yang dimaksud “golongan progresif” ini adalah kaum intelektual,
seperti: pelajar, mahasiswa, maupun cendikiawan. Dari golongan ini muncullah
gerakan yang bercita-cita untuk menggulingkan pemerintahan
Manchu.Keburukan-keburukan para pembesar Dinasti Manchu yang diketahui oleh
“golongan progresif” tersebut memicu berkobarnya semangat nasionalisme
Cina.Kekalahan Dinasti Manchu dalam pergulatan militer atau perang dan
diplomatik dengan Negara-negara Barat semakin melenyapkan kepercayaan
rakyat.Semuanya ini menyebabkna “golongan progresif” yang revolusioner tersebut
semakin agresif.Mereka makin merasakan bahwa saat-saat untuk bergerak telah
diambang pintu.
Adanya kekacauan di Cina dapat terlihat dari banyaknya
peperangan yang kemudian berakhir dengan perjanjian-perjanjian yang akhirnya
merugikan Cina. Hal tersebut semakin menyadarkan rakyat Cina bahwa meluasnya
pengaruh bangsa-bangsa asing (barat) akan sangat membahayakan. Karena sebagian
besar daerah Cina telah terbagi-bagi dibawah pengaruh bangsa-bangsa Barat,
dengan hak ekstratorialnya.
B.
Riwayat
Singkat Dr. Sun Yat Sen dan Cita-Citanya
1.
Riwayat
singkat Dr.Sun Yat Sen
Sun Yat Sen adalah
salah seorang intelek yang memerhatikan berbagai kondisi yang di hadapi cina.Ia
juga berusaha untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. Menurutnya penindasan dengan ekonomi lebih kejam dari
pada penindasan dengan bidang politik.
Dr. Sun Yat Sen lahir
dari keluarga petani pada 12 november 1866, di desa Cuiheng, Xiangshan, sebuah
kota kecil kota Guangdong. Pada awalnya pendidikannya Sun Yat Sen menerima
pendidikan cina tradisional.Pada tahun 1878Sun Yat Sen ikut kakaknya Sun Mei
yang telah menjadi pengusaha di Hawai.Sun Mei mendaftarkan Sun Yat Senbersekolah
di Iolani College, kemudian di Oahu College, sebuah sekolah misionaris.Di Hawai
Sun menerima pendidikan barat dan dapat menguasai bahasa inggris.Setelah 4
tahun di Hawai Sun Yat Senmenyatakan ke inginannya untuk di baptis, tetapi kakaknya
mengirimnya kembali ke Cina di karenakan ayahnya yang tidak setuju.Setibanya di
kampung halamanya Sun membuat masalah dengan menghancurkan patung dewa
setempat.Ia ingin menunjukkan bahwa patung yang di anggap dewa tersebut tidak
berdaya. Tindakannya itu sangat menggemparkan sehingga ia di suruh untuk
meninggalkan desanya. Ia pun pergi ke Hongkong.
Pada tahun 1884 Sun
mendaftar ke Queen’s College. Di sana ia menjadi seorang protestan. Setelah
itu, Sun menjalankan tugas di sebuah sekolah medis misionaris di Guangzhou.Selama
priode ini Sun Yat Sen sering mengunjungi desanya.Kemudian dia menikah dengan
nona Lu pada tahun 1884.Denganya Sun Yat Senmemiliki 3 orang anak, tetapi Sun
jarang mengunjungi mereka dalam 3 dekade.
Setelah menyelesaikan
sekolah kedokterannya, Sun Yat Senberusaha membuka praktik di hongkong dan Macao.Namun
usahanya gagal.Karir medisnya melemah.Ia beralih untuk memasuki bidang politik
dengan berusaha menarik perhatian Li Hong Zhang. Dia pergi ke Tanjing dengan
membawa sebuah petisi yang berisi metode untuk menyarankan modernisasi Cina.Pada
awalnya Sun Yat Sen tidak secara terbuka mengungkapkan rencana revolusionernya
tersebut. Dia meminta Li untuk mempekerjakanya dan membantunya untuk memperoleh
paspor untuk perjalanan Sun ke Perancis dan negara lain.
Pada petisinya itu Sun
menekankan bahwa Li Gan pejabat lain pada pemerintahan Manchu seharusnya mempekerjakan
orang yang telah terlatih dengan pelatihan yang sudah modern guna memmbantu
pemerintah Manchu dalam mereformasi Cina. Dalam petisinya tersebut Sun Yat Senmenggunakan
istilah Minsheng, sebuah frase kuno yang di gunakan oleh beberapa reformis cina
dan menjadi ketuga prinsip rakyat (Sanmin Zhuyi).
Namun Li Hong Zhang
menolak untuk bertemu dengan Sun Yat Sen. Setelah kejadianya itu Sun Yat Senmelepaskan
karir medisnya dan pergi ke Honolulu. Di sana Sun Yat Senmembentuk organisasi
politik, Xing Zhongghui bersama 20 teman Cina yang dari Hawai dan Canton
termasuk kakaknya. Organisasi politik itu menandai kegiatan politis Sun Yat Sen.
Sementara itu di Cina,
kekuatan militer Jepang semakin besar pada perang Cina Jepang.Pada saat itu Sun
Yat Sen memutuskan untuk menggerakkan sebuah reformasi karena waktunya di
anggap tepat.Sun bergegas untuk ke Hongkong dan Canton untuk mengesahkan cabang-cabang
Xing Zhonghui. Di Hongkonh Sun Yat Senbersama teman- temanya revolusioner
lainnya mulai mengorganisir pemberontakan di Canton, dengan harapan
pemberontakan akan menyebar ke seluruh provinsi.
Pemberontakan di
rencanakan 26 Oktober 1895 namun rencana tersebut tidak terwujud.Seseorang
telah melaporkan rencana tersebut pada pejabat Hongkong sehari sebelum
pemberontakan Sun Yat Senmelarikan diri ke Makao.Saat tiba Sun melihat poster
yang mengumumkan hadiah bagi siapa yang dapat menangkap dia sebesar 10
tail.Kemudian Sun pergilagi ke Hongkong.Meskipun telah keluar dari darah
kekuasaan Manchu, tetapi Beijing dapat meminta ekstradisi dari pemerintahan
kolonial Inggris.Akhirnya Sun Yat Senmemutuskan untuk keluar dari Hongkong.
Pada tanggal 12
november 1895 sun tiba di Kobe Jepang. Setibanya di Jepang dia merasa
tersanjung melihat di salah satu koran dirinya di gambarkan sebagai tokoh
revolusioner Cina. Disana Sun membuat cabang Xing Zhonghui.
Kemudian dia
memutuskan untuk berkunjung ke Amerika untuk memperoleh dana dari orang-orang Cina
di Amerika Utara. Dia berharap dapat memperoleh dana dan membangun cabang Xing Zhonghui
namun gagal di karenakan orang Cina yang ada di sana sangat tidak antusias
dengan ide revolusioner yang di sampaikan oleh Sun.
Pada 1 Oktober 1896
sun tiba di London. Kedatanganya di sambut oleh Dr.James Canstlie,dosenya
sewaktu di Hongkong Medical College.Tidak jauh dari kediamannya terdapat
kedutaan Cina. Canstlie memperingatkan Sun untuk menjauhi kedutaan namun Sun
merasa kantor luar negri Inggris menolak untuk menuruti permintaan mentri Cina
untuk ekstradisinya maka Sun merasa aman berkunjung ke kedutaan. Yakin penyamaranya
akan menyembunyikan identitasnya. Pada 10 Oktober Sun pergi ke kedutaan.Sun
membuat janji untuk mengadakan pertemuan di hari berikutnya.Ketika Sun kembali
dari pertemuan dia langsung di tahan. Setelah di beritahukan akan di kirim ke Cina
Sun meminta tolong pada pelayan kedutaan untuk menyampaikan pesan pada Castlie
secara diam-diam. Setelah membaca pesan tersebut Castlie langsung meminta
batuan pada kantor luar negri namun tak ada tanggapan. Castlie
pun langsung beralih ke pers. Dia megirim surat
ke koran London “revolusiner Cina di culik di London ” dan menjadi tajuk di London globe edisi sore 22 Oktober 1896.
Berita penculikan itu tersebar di seluruh London.Duta besar Manchu di paksa
untuk membebaskan sun.Ke esokan harinya Sun di bebasakan.
Selama persinggahanya di Inggris Sun Yat Sen
menghabiskan beberapa waktunya di musum Inggris.Dia membaca karya-karya
Rousseau,Montesquieu, Karl Marx, Charles Darwin, John Struart Mill dan Henry George.Konsep-konsep
yang di serap Sun menjadi landasan teori untuk memulihkan Cina.Dari pengalamannya
di Inggris Sun menyadari bahwa kekuatan dan kemakmuran pemerintahan eropa tidak
dapat memberikan kebahagian rakyat secara menyeluruh.Kemudian Sun Yat Senmulai
merumuskan Sanmin Zhuyi (3 prinsip rakyat)yaitu nasionalis, demokratis, dan
kesejahteraan.
Pada Juni 1897 Sun pergi ke Jepang untuk kembali
merencanakan pemberontakan revolusioner di Cina.Selama gerakan Boxer pada 1900,
Sun merasa saat itu merupakan waktu yang tepat untuk memberontak. Bulan Oktober
Sun mengarahkan pemimpin Xing Zhoughui dengan 600 anggota serikat rahasia untuk
memberontak di Huizhou, namun karena campur tangan pemerintah Jepang usaha
tersebut gagal. Kemudian sun kembali ke Honolulu
pada tahun 1903.
Setelah mengalami dua kegagalan pada pemberontakannya,
Sun berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara untuk meminta dukungan dari
orang-orang Cina yang tinggal di sana .
Pada 10 Oktober 1911 saat Sun tiba di Denver,
pemberontakan wunchang terjadi.Setelah kemenangan itu Sun meninggalkan Amerika
dan pergi ke Eropa.Sun berusaha meyakinkan pemerintah Inggris dan Perancis
untuk mendukung revolusi Cina. Setelah itu, Sun kembali ke Cina dan di angkat
menjadi presiden pertama Republik Cina pad 1 Januari 1912.Amerika menjadi
negara pertama yang mengakui pemerintahan tersebut.
Setelah pemerintah di lantik Nanjing, Sun
memenghadapi masalah yang sulit dalam membangun pemerintahan yang bersatu dan
demokratis.Pemerintah Manchu masih mengontrol Cina Utara dan kaisar masih
berkuasadi Beijing.Untuk dapat menyatukan negeri, Sun bernegosiasi dengan Yuan
Shi Kai, seorang komandan tentara kekaisaran Beijing.Yuan Shi Kai bersedia
bekerjasama dengan Sun untuk menyuruh kaisar turun tahta asalkan dia menjadi
presiden pada pemerintahan baru. Demi persatuan rakyat Cina Sun setuju untuk
melepaskan jabatan presidennya dan memberikan kepada YuanShi Kai. Pada 1 April 1912 Sun secara
resmi melepaskan jabatanya.Kaisar pun turun tahta.
2.
Cita-cita
dan ajaran Sun Yat Sen
Sun Yat Senmemiliki
cita- cita lenyapnya dinasti Manchu dan selanjutnya Cina akan di atur dan di
perintah oleh bangsa Cina sendiri. Pemerintahan yang di inginkan ialah Republik
yang demokratis.Cina harus merupakan negara kesatuan. Menurut
Dr. Sun Yat Sendemokratis terdiri dari 3 dasar, yaitu:
a. Min
T’sen (nasionalisme)
Min t’sen dalam bahasa inggris berarti
nation, artinya terkandung di dalamnya adalah bangsa dan negara. Ini di maksud kan bahwa Sun Yat Senmenghendaki
adanya satu bangsa dan satu negara yakni bangsa/negara Cina sebagai kesatuan.
Asas ini di letakkan paling atas, karena langsung menyangkut bangsa-bangsa
barat yang telah membagi bangsa Cina sebagai bangsa pengaruh atau eksploitasi
mereka.Di samping itu juga menyangkut pemerintahan Manchu yang telah menginjak-injak
kemerdekaan bangsa Cina.Mereka inilah yang harus di lenyapkan.
b.
Min Chu (demokratis)
Ini berarti pemegang kedaulatan
tertinggi dalam negara adalah rakyat.Pemerintahan di jalankan oleh rakyat, dari
rakyat dan untuk rakyat.Sun Yat Sen menginginkan pemerintahan Cina yang baru
adalah Republik yang demokratis.Sehubungan dengan itu maka pemerintahan yang
monarki harus di lenyapkan. Karena pemerintahan monarki akan mudah di gunakan
sebagai alat bagi raja atau kaisaruntuk melampiaskan kesenangannya. Perubahan
bentuk pemerintahan ini dapat di capai
hanya dengan revolusi.
c.
Min Sheng (sosialisme)
Mins sheng sebenarnya berarti
menghidupkan.Sun yat sen cenderung menerima asaa penghidupan.Jadi sosialisme
juga berarti kesejahteraan rakyat.Artinya seluruh rakyat harus dapat mencari
nafkah yang serba cukup untuk kehidupan yang lebih layak.Dengan san min zhuyi
ini sun yat sen ingin membawa yang merdeka dengan satu pemerintahan pusat yang
demokratis dan dalam kehidupan yang layak yang sejajar dengan bangsa-bangsa di
dunia.
Sejak 1905 banyak sekali mahasiswa Cina
yang belajar ke Jepang.Mereka tertarik pada ajaran SunYat Senuntuk itu mereka
mendirikan perkumpulan Kuo Tung Meng Hui, di Tokyo. Tujuan
perkumpulan ini:
1. Mengusir
bangsa tartar. Bangsa Manchu di anggap bangsa tartar.
2.
Merebut Cina
kembali dari Dinasti Manchu.
3. Membangun
suatu Republik
4. Menyamaratakan
ke pemilikan tanah.
C. Revolusi Meletus di Cina Selatan
Mengapa revolusi Cina 1011 M meletus untuk pertama kalinya di Cina bagian selatan (Canton)? Hal ini sebenarnya tidak mengherankan, mengapa demikian? Sebab Canton adalah pusat kegiatan dagang, pusat pertemuan berbagai bangsa. Perhubungan dengan dunia luar misalnya dilakukan melalui Canton, masuklah paham-paham, ide-ide dan pikiran barat yang liberal. Dari provinsi Kwangtung pula muncul tokoh-tokoh perjuangan nasional, seperti Sun Yat Sen yang mampu menghimpun mahasiswa Cina yang belajar di luar negeri, orang-orang Cina yang progresif. Mereka bersatu dan menggulingkan pemerintahan dinasti Manchu dan mengusir atau melenyapkan segala macam pengaruh bangsa-bangsa barat dengan hak-hak istimewa mereka. Karena letaknya yang strategis, maka Canton adalah paling terbuka untuk perhubungan denga negara lain. Selain itu rakyat yang tinggal di Cina Selatantergolong rakyat yang cerdas dan kuat. Gerakan anti-bangsa asing yakni bangsa Manchu dan Barat, semuanya berpusat di Selatan.
D. Jalannya Revolusi
Secara kronologis, jalannya Revolusi Cina 1911 M dikemukakan sebagai berikut:
1.
Pada waktu
Cina masih berperang melawan Jepang (1894-1895) kesempatan ini digunakan oleh
Dr,Sun Yat Sen untuk mengadakan gerakan yang merampas canton untuk dijadikan
pusat revolusi tetapi upaya ini gagal.
2. Pada waktu Cina sedang terjadi pemberontakan Boxers (1900
M) . Pemberontakan ini meletus dan
berkobar di Peking . pada saat eleusnya pemberontakan itu seorang duta besar Jerman
terbunuh sedangkan kedaulatan-kedaulatan asing lainnya diserang, namuntentara
bangsa asing di bawah pimpinan Jendral Von Waldersee berhasil menindas pemberontakan
boxers dan menduduki Peking.Ratu Tzu Hsi menyerah dan menandatangani protocol
boxers (the boxers protocol 7 September 1901). Perundingan itu yang juga
disebut Protokol Boxer antaranya berisi:
a) China harus
mengirimkan utusannya ke Jerman dan Jepang untuk secara khusus menyampaikan
permohonan maafnya ,serta ditempat terbunuhnya Von Kitteler akan didirikan tugu
peringatan.
b) Di kota kota yang pernah orang
asing terbunuh atau teraniaya tidak diadakanujian negara selama lima tahun.
c) China harus
membayar ganti rugi perang sebesar 450 juta tael(sekitar 333.900.000 dolar
AS)yang harus di bayar dalam waktu 39 tahun.
d) Di kedutaan
kedutaan asing harus ditempatkan pasukan pengawal permanen ,penduduk,dan
polisi China
harus dikeluarkan dari tempat tempat tersebut.
e) Benteng
benteng Taku dihancurkan.
Masa pemberontakan itu digunakan oleh Dr. Sun Yat
Sen dan kaum revolusioner untuk memberontak, tetapi upaya ini masih gagal.
3. Pada 27
April 1911 M dibawah pimpinan Huan Hsing , kaum revolusioner dan
anggota-anggota Tung Meng Hui melakukan pemberontakan di Canton . Pemberontakan ini mengalami kegagalan
lagi , meskipun demikian semangat revolusi tidak berhenti sampai disini.
4. Pada 9
0ktober 1911 M meledaklah bom di salah satu gudang rahasia milik perkumpulan
Tung Meng Hui di provinsi Hupeh. Banyak prajurit ditangkap , dokumen-dokumen
rahasia kaum revolusioner dirampas oleh raja muda di Hupeh yaitu Jui Chang.
5. Pertempuran
yang hebat terjadi ketika merebut kota
Wuchang pada 10 Oktober 1911, yang sering disebut dengan istilah “Wuchang
Day,Doble Ten Nineteen Eleven”. Wuchang
sendiri adalah ibukota provinsi Hupeh. Sebelum terjadi pertempuran,pasukan
revolusioner memotong rambutnya yang panjang terlebih dahulu , yang sebelumnya
diwajibkan oleh pemerintah Manchu sebagai tanda rakyat taklukan . Pada waktu
itu tidak ada seorangpun pemimpin di pihak kaum revolusioner . Dr, Sun Yat Sen
sendiri sedang berada di Amerika Serikat , demikian jugapemimpin yang lain juga
belum datang . Dengan situasi yang demikian , kemudian pasukan revolusioner
mengangkat Li Yuang Hung ( seorang kolonel dalam tentara manchu) untuk memihak
kaum revolusioner dan sekaligus sebagai pemipin . Kemudian Li Yuan Hung
mengumumkan bahwa pemerintahan Manchu telah digulingkan dan mengumumkan
berdirinya Republik China .
6. Pada 12
Oktober 1911 provinsi-provinsi , satu persatu direbut oleh pasukan revolusi.
Akibatnya dari 18 provinsi tinggal 2 provinsi saja yang masih dapat
dipertahankan oleh tentara Manchu, yaitu propinsi Honan
dan Chihli. Dalam suasana yang sudah terpojok , pemerintah manchu mengangkat
kembali bekas opsirna yaitu Yuan Shih k’ai sebagai raja muda.
7. Selanjutnya
pemerintah Manchu bersidang dan mengambil keputusan bahwa:
a.
Adanya kekacauan dan peperangan adalah kesalahan
pemerintah Manchu .
b.
Undang-undang dasar negara harus disusun untuk
memperbaiki keadaan.
c.
Kabinet baru harus dsusun dan tidak perlu
mengikutsertakan keluarga kaisar atau para bangsawan karena hal ini tidak
sesuai dengan keinginan rakyat.
d.
Akan
mengadakan pengampunan (amnesti) kepada orang-orang bekas pemberontak.
Setelah revolusi di
Wuchang , pemerintah Dinasti Manchu sebenarnya sudah sangat ketakutan. Karena
itu pemerintah Dinasti Manchu mecoba membelokkan cita-cita kaum revolusiaoner
dengan tindakan perbaikan pemerintahan . Untuk itu Yuan Shih K’ai diangkat
sebagai perdana menteri oleh dewan nasional sebagai pengganti pangeran Ch’ing
yang meletakkan jabatannya
8.
Pada 11
November 1911 M pasukan revolusioner menuntut agar kaisar Manchu terakhir yang
masih kanak-kanak untuk turun tahta. Sebagai reaksi di pihak manchu ialah
mengngkat Yuan Shih K’ai sebagai pemimpin sipil dan militer tertinggi di China Utara.
9.
Pada
Desember 1911 M pertempuran boleh dikatakan sudah berakir dengan
kemenangan-kemenangan bagi pihak “kaum revolusioner”.Pada 29 Desember 1911 M
kaum Revolusioner mengangkat Dr. Sun Yat Sen sebagai presiden pemerinth
sementara Republik Cina.
10. Pada 1 Januari 1912 M Dr. Sun Yat Sen dilantik sebagai
presiden China di Nanking. Tanggal 1 Januari selanjutnya dinytakan sebagai
tanggal berdirinya Republik China. Sedangkan tanggal 10 Oktober yakni
meletusnya Revolusi di Wuchang, menjadi hari kemerdekaan Cina.
Selanjutnya, Dr. Sun
Yat Sen menyatakan bahwa dasar negara adalah rakyat. Oleh karena itu maka semua
suku bangsa yang ada di negra Cina(=5 suku bangsa) dipersatukan sebagai satu
bangsa (nation).Persatuan dilambangkan dengan bendera Republik Cina yang
terdiri dari 5 warna (merah, kuning, biru,putih dan hitam ). Pada 12 Pebruari
1912 M ibu suri Lung Yu mengeluarkan pengumuman yang juga ditandatangani oleh
Yuan Shih K’ai yang isinya adalah: bahwa ibu suri bersama kaisar terakhir yakni
Hsuan Tung (masih kanak-kanak) menyerahkan kedaulatan kepada Rakyat Cina. Dinyatakan
pula bahwa bentuk pemerintahan selanjutnya Republik , sedangkan Yuan Shih K’ai
diberi kekuasaan penuh untuk mengaturnya.
Jadi tanggal 12
Februari 1912 M adalah merupakan tanggal peyerahan kedaulatan dari tangan
pemerintah Manchu kepada bangsa Cina.Dinasti Manchu yang memerintah sejak 1644
M berakhir sudah. Perihal penyeahan kedaulatn, dan beberapa permintaan dar
bekas pemerintah Manchu disampaikan oleh Yuan Shih Kai kepada Dr, Sun Yat
Sen.Hal ini disambut dengan gembira oleh Dr, Sun Yat Sen.
Untuk menghindarkan
kemungkinan terjadinya perpecahan, Dr. Sun Yat Sen mengundurkan diri dari
jabatan sebagai presiden sementara Reublik Cina dan menyerahkannya kepada Yuan
Shih Kai secara resmi pada tanggal 15 Februari 1912 M. Yuan Shih K’ai
selanjutnya diangkat sebagai presiden republik Cina dan Li Yuan Hung sebagai
wakil presiden.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Revolusi Cina 1911 terjadi karena timbulnya nasionalisme
Cina.Nasionalisme Cina di bawah pimpinan Sun
Yat Sen , gerakan nasionalisme Cina dilandasi oleh 3 hal yaitu: timbulnya angkatan baru
yang berpaham modern, timbulnya rasa nasionalisme, wuchang day. Dengan adanya
penyelewengan dan kelemahan dinasti
Manchu. Dinasti Manchu merupakan
pemerintahan asing sebab bangsa Manchu bukan penduduk asli Cina. Dinasti Manchu
memerintah secara feodal, memperbudak rakyat Cina. Sesudah kaisar besar dari
Manchu meninggal dunia, lenyap pulalah masa kemakmuran Cina. Dengan terjadinya
perebutan kekuasaan diantara putra-putra kaisar.
Adanya kekacauan di Cina terwujud dalam peperangan dan
diahkiri dengan perjanjian-perjanjian yang banyak merugikan Cina. Melalui canton
(ibu kota kuantun) masuklah ide-ide, paham-paham, dan pikiran barat yang
liberal. Mereka bersatu dan bersama-sama menggulingkan pemerintahan Manchu dan
mengusir bangsa barat dari china.Hal ini
menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda untuk bangkit menyelamatkan bangsa
dan negaranya.Sebagai tokoh pahlawan nasional nama Sun Yat Sen tercatat
dalam sejarah dan sekaligus pemimpin
revolusi Cina, dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan),
yakni min t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau
demokrasi ), dan min sheng (kesejahteraan atau sosialisme).
Hal
lainya adalah meredanya pertempuran, serta yang paling berarti adalah
kemerdekaan Cina karena telah menumbangkan dinasti Manchu karena dinasti inilah
penyebab terjadinya perang disebabkan sistem pemerintahanya yang dinilai salah
oleh kaum Revolusioner.
Pada masa revolusi Cina
juga terjadi penyatuan 5 suku bangsa yang ada di Cina, hal inilah yang
sebetulnya membawa perdamaian di Cina, yang mana secara resmi dinyatakan meletusnya revolusi di Wuchang pada tanggal 10 oktober
1911.
DAFTAR
PUSTAKA
Dong,Stella.2004.Sun Yat Sen:The Man Who Changed China.Hong
Kong:FormAsia.Hal : 34.
Toniputera,Ivan. 2011. History of China . Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Wells,Audrey.2001.The Political Thought of Sun Yat
SenDevelopment and impact.New York:Palgrave Macmillan. Hal: 11.
Wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar